Pramugari haji garuda indonesia airlines, mendengar kata awak kabin haji yang ada di kepala kita pasti bayangan beberapa wanita cantik mengenakan busana muslim biru-biru berjilbab di pesawat dengan senyum yang manis nan ramah.
Beberapa maskapai penerbangan membutuhkan tambahan kru khusus di musim haji karena jumlah penumpang jauh lebih banyak dari biasanya. Untuk maskapai penerbangan Indonesia tampaknya hanya merekrut pramugari berjilbab di musim haji sedangkan untuk maskapai asing seperti di Arab, aturan pemerintah menetapkan warga negaranya menggunakan jibab, so sebagian maskapainya-pun membuat seragam berjilbab untuk pramugarinya. Salah satu maskapai penerbangan domestik yang membutuhkan tambahan kru diwaktu musim haji yaitu Garuda Indonesia.
Pada dasarnya tugas dari pramugari haji dan pramugari reguler adalah sama yaitu melayani para penumpang dipesawat. Tidak ada perbedaan yang terlihat secara signifikan oleh para penumpang biasa mungkin hanya pada seragam yang dikenakan oleh pramugai haji lebih tertutup dan menggunakan jilbab. Sedangkan perbedaan perbedaan lainnya hanya bisa dirasakan oleh para pramugarinya itu sendiri seperti yang disebutkan oleh narasumber pramugari haji adalah pramugari musiman yang bekerja tidak tetap.
Pramugari haji biasanya hanya bertugas menjadi pramugari pada saat musim haji saja sedangkan pramugari reguler melayani setiap penerbangan dan lagi pramugari haji tiap setelah selesai masa tugasnya maka akan selesai sampai disitu kontraknya, dan ketika musim haji berikutnya tiba maka akan diadakan kembali seleksi awak kabin haji. Maka yang sudah pernah terbang atau punya pengalaman disebut recurent sedangkan yang belum punya pengalaman terbang disebut zero hour.
Menurut cerita pengalaman salah satu pramugari haji Garuda Indonesia base Solo, pengalaman terbang sebagai pramugari untuk yang pertama kalinya benar-benar membingungkan dan menegangkan. Namun seiring berjalannya waktu, akan mulai terbiasa dengan pekerjaan ini.
Perjalanan ke Saudi Arabia dari base Solo ditempuh dalam waktu 10-13 jam karena harus transit ke Batam untuk mengisi bahan bakar. Setelah istirahat 2 hari di Saudi Arabia, kami kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, kami diberi waktu istirahat selama 3-5 hari sebelum kembali lagi ke Saudi Arabia. Begitu seterusnya selama 4 bulan kedepan.
Kenapa perlu perekrutan lagi? karena jumlah permintaan akan penerbangan reguler saja sudah begitu padat. Melihat jumlah pramugari reguler juga terbatas tentu akan sangat merugi kalau pramugari reguler diambil khusus untuk penerbangn haji, begitu pula dengan nasib pesawatnya, terbatasnya jumlah armada Garuda mengharuskan Garuda untuk mencharter pesawat tiap tahunnya hanya untuk penerbangan haji ini.
Maka selain training, para calon awak kabin haji juga dikenalkan pada pesawat sewaan Garuda tadi dengan mengikuti Visit Aircraft di Bandara International. Visit Aircraft ini merupakan salah satu modul yang dijelaskan kepada kru pramugari tentang pesawat yang akan diterbangkan.
Misalkan pilot dan pesawatnya ini baru pertama kali dari Perancis. Memang semuanya sebetulnya hampir sama. Tapi kan interiornya barangkali ada yang baru untuk diperkenalkan. Ada yang bisnis dan ekonomi. Nantinya mereka ditemani kepala pramugari (FSM). Akan terbagi dalam tiga sesi/gruoping. Masing-masing sesi berlangsung selama 30 menit.
Garuda Indonesia telah sedikitnya menyiapkan lima unit armada pesawat jenis Airbus seri 330-300 yang masing-masing berkapasitas 380 tempat duduk. Jumlah armada pesawat tersebut, hampir sama dengan total armada yang digunakan untuk mengangkut sekitar 33.800 calon jemaah haji (Calhaj) selama musim haji.
Dari segi pendapatan pramugari reguler tentu mempunyai tingkat gaji yang tinggi ketimbang pramugari haji karena dilihat dari jam terbangnya dimana pramugari reguler mendapat jadwal lebih padat daripada pramugari haji. Namun gaji pramugari haji lumayan besar, totalnya sekitar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Dari proses seleksinya pun tidak jauh berbeda dengan pramugari reguler, perbedaan hanya terlihat dari tes fisik maupun tes bahasa inggris pramugari. Untuk pramugari reguler semua tes mungkin lebih sulit dan diperketat karena mereka akan menjadi awak kabin tetap sebuah airlines. Training yang dilakukan untuk pramugari reguler juga memerlukan waktu yang lebih lama daripada pramugari haji.
Proses seleksi pramugari haji juga dilakukan pada kota-kota besar di Indonesia untuk menjadi homebase dari pramugari haji tersebut. Biasanya para calon pramugari zero hour di tempatkan diluar kota Jakarta dan calon pramugari haji recurent bisa dengan mudah mendapatkan homebase nya di Jakarta.
Demi mendukung kelancaran aktivitas layanan haji, selain pramugari haji, Garuda Indonesia Airlines pada tahun tertentu juga terkadang merekrut beberapa tenaga pilot baru untuk melayani calon jemaah haji selama terbang menuju ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi.
Impianqu sejak dulu ingin menjadi pramugari,karna memang senang dengan treveling,dan membahagiakan orang tua